Kanker adalah kelompok jenis penyakit penyebab kematian nomor dua tertinggi di dunia (13% dari seluruh penyebab kematian di dunia) yang memiliki tiga ciri-ciri utama yaitu sejumlah sel yang menunjukkan ciri-ciri tumbuh dengan tidak terkontrol (pertumbuhan dan pembelahan berlebihan yang tidak normal), invasi (memasuki dan menghancurkan jaringan disekitarnya) dan kadangkala metastasis (menyebar ke bagian lain badan lewat darah atau cairan getah bening). Tumor berbeda dengan kanker dalam ciri-ciri yang ketiga yaitu terbatas pada daerah tertentu saja dan tidak menyebar ke daerah lain, beberapa jenis kanker membentuk tumor dan beberapa jenis, seperti leukimia tidak membentuk tumor. Kanker menyerang orang dari berbagai umur, bahkan juga menyerang janin, namun secara umum resiko kanker bertambah seiring dengan usia [1]. Kanker disebabkan oleh kelainan genetik dari sel yang diakibatkan oleh karsinogen, asap rokok, radiasi, zat-zat kimia dan infeksi, penyebab lainnya adalah mutasi genetik pada saat pembelahan sel atau kelainan genetik yang memang diturunkan dari keluarga [1].
Macam-macam pengobatan kanker terdiri dari operasi bedah (untuk mengangkat tumor dan sel-sel kanker), terapi radiasi (mematikan sel-sel kanker dengan radiasi), kemoterapi (obat-obatan untuk membunuh sel kanker), terapi imunitas (merangsang sistem imunitas tubuh untuk melawan kanker), dan terapi antibodi monoklonal (membunuh sel kanker dengan antibodi buatan). Obat-obatan yang digunakan dalam kemoterapi termasuk dalam zat-zat kimia paling beracun yang digunakan oleh dunia kedokteran, obat-obat ini membunuh sel-sel kanker dan juga sel yang sehat, mengakibatkan rasa mual-mual yang parah, muntah-muntah, kerontokan rambut dan berkurangnya sel darah merah, gejala-gejala ini semua membuat pasien semakin menderita dengan kehilangan selera makan, berkurangnya berat badan dan tenaga, timbulnya depresi dan bahkan beberapa pasien berhenti mengikuti pengobatan dan memilih kematian.
Selama beberapa tahun, ganja diketahui memiliki efek menghilangkan rasa mual (antiemetik) untuk menangani efek samping akibat pengobatan kemoterapi atau terapi radiasi, ganja juga mengurangi depresi, dan mengembalikan nafsu makan bagi penderita kanker yang mengikuti kemoterapi. Penggunaan ganja dalam mengurangi berbagai efek samping dan rasa sakit dari pengobatan kanker ini adalah salah satu yang paling mendongkrak popularitas ganja dalam dunia medis internasional [2][3][4].
Namun penelitian-penelitian terakhir menunjukkan bahwa ganja punya potensi lebih besar dalam pengobatan kanker dengan kemampuan membunuh berbagai jenis sel tumor dan menghambat metastasis (penyebaran) sel-sel tersebut [5]. Tidak hanya berguna mengurangi rasa sakit dan segala ketidaknyamanan dalam pengobatan kanker, zat psikoaktif delta-9-THC dalam ganja terbukti menghambat replikasi dari sel kanker payudara [6], membunuh sel-sel kanker pankreas secara selektif tanpa mencederai jaringan normal lain [7], sementara zat non-psikoaktif ganja, CBD (Cannabidiol), terbukti punya efek antitumor pada sel-sel tumor glioma yang menyerang sistem saraf pusat [8].
Menurut penelitian Manuel Guzman yang diterbitkan di bagian Cancer, Journal of Nature Review pada tahun 2003 menyebutkan bahwa pada percobaan invivo (pada tikus) dan invitro (di luar organisme), senyawa-senyawa cannabinoid memiliki efek menghambat pertumbuhan sel-sel tumor dan bahkan membunuhnya dengan memicu apoptosis (bunuh diri sel) pada sel tumor paru-paru, tumor glioma, tumor pada tiroid, lymphoma, kulit, rahim, payudara, prostat dan neuroblastoma. Dalam penelitian lain, zat THC pada ganja juga terbukti memicu apoptosis (penghancuran sel) yang selektif hanya pada sel-sel kanker darah (leukemia) dalam jangka waktu 6 jam setelah pemberian pada eksperimen in vitro (di luar tubuh), senyawa THC melakukan ini dengan cara mempengaruhi gen tertentu yaitu gen MKP3, yang membantu menghentikan proses komunikasi di dalam sel yang berkaitan dengan sistem pertahanan sel-sel tumor [10]. Dalam bahasa yang lebih sederhana, ganja memperlemah pertahanan sel-sel tumor ini terhadap sistem kekebalan tubuh manusia.
Dalam wawancara dengan New Scientist pada tahun 2004, tim ilmuwan yang dikepalai oleh Manuel Guzman di Complutense University, Spanyol telah menemukan aspek lain dari kegunaan ganja dalam melawan kanker. Ekstrak dari ganja telah mereka buktikan dapat menghambat zat kimia tertentu yang dibutuhan oleh tumor untuk menumbuhkan dan menyebarkan pembuluh darah, sebuah proses yang disebut angiogenesis. Menurut Christina Blazquez, salah satu ilmuwan yang terlibat dalam penelitian ini, "Cannabinoid menghambat respon angiogenesis, bila tumor tidak melakukan angiogenesis, ia tidak akan tumbuh, bila di satu sisi angiogenesis dapat dihambat dan di sisi lain sel tumor dapat dibunuh, maka anda mendapat sebuah terapi untuk kanker". Mengenai penelitian ini, Richard Sullivan dari Cancer Research di Inggris berkometar, "Penelitian ini menghasilkan senyawa penting untuk obat anti kanker yang memiliki sasaran suplai darah bagi pertumbuhan sel-sel kanker".
Semoga saja semua penelitian ini tidak sia-sia dan mengorbankan hak jutaan pasien kanker di seluruh dunia. Terutama karena propaganda menyesatkan tentang ganja yang tidak berdasar dan disebarkan oleh kalangan-kalangan yang takut akan bangkrutnya industri-industri farmasi yang terkait dengan keuntungan dolar dari pembuatan obat-obatan untuk kanker.
DAFTAR KONTES SEO 2014
BalasHapusKontes SEO RGOPOKER --> www.kontes-seo-rgopoker.com / www.kontes-seo-rgopoker.net ( TOTAL HADIAH RP 32.000.000,--) Untuk 50 Pemenang
Kontes SEO BATIKPOKER --> www.kontes-seo-batikpoker.com
(TOTAL HADIAH RP 32.000.000,--) Untuk 50 Pemenang
Kontes SEO AFATOGEL --> www.kontes-seo-afatogel.com
(TOTAL HADIAH RP 25.000.000,--) Untuk 50 Pemenang
Kontes SEO EYANGTOGEL -->www.kontes-seo-eyangtogel.com
(TOTAL HADIAH RP 25.000.000,--) Untuk 50 Pemenang